Apa Itu Ilmu Hadits

بسم الله الرحمان الرحيم

Apa itu ‘ilmu hadits’ atau ‘ilmu mustholah’???

Ilmu hadits adalah ilmu yang dengannya kita mengetahui keadaan suatu hadits, apakah bisa diterima dan diamalkan atau tidak.

Berkata Ibnu Hajar –rohimahulloh-: “Definisi terbaik untuk ilmu hadits adalah: ‘ilmu yang mempelajari kaedah-kaedah, yang dengannya kita bisa tahu keadaan seorang Rawi dan juga keadaan suatu riwayat’ (taisir robbil bariyyah hal. 3, karya ustadz abu Abdillah Kediri –hafidzhohulloh-)

Berkata Ibnul Jama’ah –rohimahulloh-: “Ilmu hadits adalah ilmu yang mempelajari kaedah-kaedah, yang dengannya kita mengetahui keadaan suatu Sanad (hadits) dan matan (hadits)” (idem)

Masih bingung???

 

Mungkin ada beberapa Pembaca –yang semoga Allah merahmatinya- masih bingung dan belumpaham 100% perkataan 2 ulama besar diatas. Mungkin di kepalanya masih ada pertanyaan:

Apa itu RAWI?

Apa itu SANAD?

Apa itu MATAN?

Apa itu MUSTHOLAH?

RAWI, SANAD, MATAN, dan MUSTHOLAH adalah istilah-istilah yang biasa disebutkan oleh Ulama-Ulama kita ketika mereka membahas sebuah hadits Nabi –صلى الله عليه و سلم-

Nah, di blog yang sederhana inilah insya Allah kita akan mempelajari istilah-istilah itu dan istilah-istilah lainnya dalam bidang hadits.

Apa manfaat mempelajari istilah-istilah ini???

 

Manfaatnya sangat besar sekali, karena perlu Pembaca ketahui, bahwa agama kita bersumber pada Al-Quran dan Al-Hadits. Nah untuk bisa mengambil manfaat dari Al-Quran, kita tidak perlu meneliti kebenaran ayatnya, contohnya: Misalkan kita mendengar seorang ustadz berkata: ‘Puasa Romadhon itu wajib, dalilnya adalah ayat Al-Quran/Firman Allah:

“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ” (al-Baqoroh: 183)

Artinya: “Wahai orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa (Romadhon)”

Maka ketika mendengar ini kita tidak perlu bertanya lagi, apa ayat ini benar dari Nabi –صلى الله عليه و سلم-??? Karena Al-Quran tidak ada 1 huruf pun yang berubah dari sejak zaman Nabi sampai sekarang, karena Al-Quran dihafal dan ditulis oleh banyak orang, di banyak tempat, pada setiap zaman sejak selesai dibukukan. Maka kebenarannya lafadznya tidak ada yang meragukannya baik orang muslim maupun orang kafir, selain 1 jenis manusia yaitu Syiah Rafidhoh. Karena mengingkari 1 huruf saja dari lafaz al-quran, ibarat mengingkari matahari di siang bolong, karena itulah orang kafir pun tidak bisa berbuat sebodoh itu.

Akan tetapi, hal ini tidak sama ketika kita mendengar hadits dibacakan, contohnya kita mendengar Ustadz berkata: ‘Rasul bersabda:

“إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ”

Artinya: “Semua amalan tergantung niat pelakunya”

Maka kita perlu teliti dan bertanya: “apakah hadits ini benar dari Rasul?” karena tidak semua hadits yang ‘katanya’ dari Rasul, benar-benar diucapkan oleh Rasul, bahkan sangat banyak hadits yang palsu yang di dustakan atas nama Rasul.

Diantara nama orang yang pernah memalsukan hadits adalah ‘Abdul Karim bin Abil ‘auja’, ketika dia hendak di penggal oleh penguasa ketika itu, dia berkata “Aku telah memalsukan 4.000 hadits di tengah-tengah kalian, aku haramkan pada hadits itu apa yang halal, dan aku halalkan apa yang haram”

Diantara contoh hadits palsu adalah hadits: “حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الإِيمَانِ” [artinya: cinta negara bagian dari iman] hadits ini disebutkan oleh Imam As-Shoghony dalam kitabnya “al-maudhuat” (kumpulan hadits palsu) hadits nomer 62, hadits ini tidak ada asalnya sama sekali

Maka  dari sini kita tahu bahwa mempelajari ilmu ini sangat penting sekali bagi kehidupan kita di dunia dan di akhirat.

Apa saja yang kita pelajar di blog ini???

 

Pada blog sederhana ini, kita tidak akan mempelajari cara meneliti suatu hadits sampai pada tingkat kita bisa membenarkan atau menyalahkan suatu hadits, tapi di blog ini kita hanya mempelajari istilah-istilah yang di gunakan dalam ilmu hadits, sehingga misalkan kita mendengar ulama kita mengatakan (contoh): “hadits ini dhoif, dalam Sanad ada seorang Rawi yang bernama fulan bin fulan, dia ini dhoif

Maka dengan mengetahui istilah para ulama kita bisa tahu apa itu dhoif? Apa itu Sanad? Apa itu rawi? Setelah itu kita bisa tahu apakah hadits ini menurut para ulama islam, benar atau dusta.

Untuk Pembaca sekalian yang sudah membaca tulisan-tulisan di blog ini, lalu tertarik untuk mengetahui lebih dalam dan belajar lebih dalam tentang ilmu ini, silahkan menimba ilmu di ma’had-ma’had salaf yang tersebar di semua daerah Alhamdulillah

Semoga yang sedikit ini –dan semua hanya dengan pertolongan Allah- bisa memberi tambahan ilmu bagi Penulis dan semua Pembaca. Amin